FITRIANI TRI RAHAYU

Guru di SMPN 2 Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peningkatan Pembelajaran Menulis Teks Berita Melalui Peliputan Kegiatan Upacara Bendera

Peningkatan Pembelajaran Menulis Teks Berita Melalui Peliputan Kegiatan Upacara Bendera

#TantanganGurusiana hari ke-7

(Bagian 2 )

Peningkatan Pembelajaran Menulis Teks Berita Melalui Peliputan Kegiatan Upacara Bendera Pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Pengadegan Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. HAKIKAT BERITA

1. Pengertian Berita

Banyak pakar mengatakan bahwa berita itu sulit didefinisikan. Berbagai definisi memberikan penekanan yang berbeda-beda. Nothclife (dalam Depdiknas, 2004:28) menekankan pada aspek “keanehan” atau “ketidaklaziman” sehingga mampu menarik perhatian atau rasa ingin tahu. Pada sumber yang sama, ada definisi yang bersumber pada aspek kemenarikan perhatian. Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca. Ada definisi yang bersumber pada aspek kecepatan kejadian. Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa dari suatu kejadian yang faktual, penting dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka itu. Menurut Wirasutisna (1995:13) berita ialah hal-hal yang luar biasa atau istimewa.Jadi, berita dapat didefinisikan sebagai laporan suatu kejadian yang faktual, menarik, dan luar biasa.

2. Unsur-unsur Berita

Berkenaan dengan unsur-unsur sebuah berita, dalam banyak literatur kita sering menemukan rumus 5W + 1H. Sebuah berita seharusnya berisi what, who, where, when, why, dan how. Soehoet (2003:59) memberikan singkatannya dalam bahasa Indonesia, yakni ASDAMBA. A=Apa, S=Siapa, D=Di mana, A=Apabila/kapan, M=Mengapa, Ba=Bagaimana.

3. Ciri-ciri Berita

Suatu tulisan akan dikelompokkan menjadi berita jika mengandung 4 ciri yaitu: Aktual, faktual, penting, dan menarik. Aktual artinya hangat, terbaru, terkini atau tidak ketinggalan zaman (up to date) atau masih aktual, masih baru dan masih sesuai untuk dibicarakan. Faktual artinya ada faktanya, benar-benar terjadi, objektif, sumbernya jelas dan dapat dibuktikan. Penting berarti dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama dianggap penting karena sifatnya yang sangat berdampak besar bagi masyarakat atau pemerintah, seperti: kebijakan pemerintah, peristiwa yang sedang melanda negara, atau hal lain yang perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Kedua penting dari sisi asal atau sumber berita. Biasanya menyangkut tokoh atau orang yang memberitakan. Menarik artinya memicu rasa ingin tahu pembaca. Rasa ingin tahu pembaca itu dapat dilihat dari sifatnya yang dapat memenuhi keinginan kuat pembaca untuk mengetahuinya. Salah satunya dilihat dari sisi penyajian, kemasan atau penyampaian isi berita itu sendiri.

4. Struktur (Anatomi Berita)

Di samping memiliki ciri-ciri di atas, berita juga memiliki anatomi seperti layaknya tubuh manusia . Anatomi berita terdiri atas:1) kepala berita (Headline), 2) Waktu (Dateline), 3) Teras (Lead) , 4) Tubuh (Body), 5) Kaki (Leg).

Jika diibaratkan manusia, berita adalah keseluruhan organ yang membentuk tubuh. Bagian tubuh manusia paling atas adalah kepala, sedangkan bagian kepala pada berita, adalah judul. Bagian tubuh berita masih terbagi lagi dalam tiga bagian, yaitu bagian paling penting diletakkan paling atas di bawah judul namanya teras berita (lead). Hal tersebut biasa dinamakan pembukaan. Di bawah lead ada perangkai. Perangkai adalah bagian berita yang tingkat kepentingannya di bawah lead, disebut bridge. Di bawah bridge disebut body atau tubuh berita. Body atau tubuh berita adalah bagian yang tingkat kepentingannya cukup letaknya di bawah bridge. Terakhir adalah kaki berita atau leg yang berfungsi sebagai penutup berita. Di antara semua anatomi yang disebutkan, leg adalah bagian yang tingkat kepentingan paling kecil. Oleh sebab sifatnya hanya mengakhiri berita maka disebut penutup. Adapun dateline berada pada keseluruhan berita. Dateline menyangkut waktu dan tempat. Semua unsur berita tidak bisa terlepas dari unsur waktu dan tempat. Bahkan itulah inti suatu berita. Berikut gambar anatomi berita.

Judul Berita (Headline)

Teras Berita (Lead)

Perangkai (Brigde)

Tubuh Berita (Body)

Kaki Berita (Leg)

5. Tahapan Menulis Berita

Kegiatan menulis berita dilakukan dalam empat tahap yaitu; menentukan sudut pandang, menulis judul berita, menulis teras berita, dan menulis tubuh berita. Uraian keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

Hal pertama yang harus dilakukan penulis adalah menentukan sudut pandang (angle) terhadap peristiwa yang akan dilaporkan. Angle atau sudut pandang adalah kegiatan menentukan butir-butir dari hal yang paling penting sampai yang kurang penting lalu diurutkan. Tidak ada pola standar dalam menentukan bagian mana yang akan dituliskan sebagai lead, bridge, body atau headline. Semuanya hal tersebut akan terjadi sesuai hasil angle di atas. Bisa saja teras berita dimulai dengan jawaban mengapa, atau siapa, atau bagaimana, atau di mana, atau apa, atau mengapa. Jika lead sudah ada, maka penulis sudah diarahkan dalam menentukan judul dan teras berita. Selanjutnya judul dibuat dengan ketentuan tidak dalam bentuk kalimat. Judul sebaiknya berupa frasa atau kata. Hal yang harus Anda pikirkan adalah bagaimana membuat judul itu menarik minat pembaca untuk mengetahui isi di balik judul.

Langkah berikutnya menulis teras berita. Bagian paling penting dari 5W + 1H diletakkan pada awal paragraf. Isinya berupa pokok pokok-pokok penting berita. Keakuratan fakta tertuang pada teras ini. Terakhir adalah penulisan tubuh berita. Bagian ini akan lebih mudah karena hanya merupakan rincian dan penjelasan dari teras berita. Hal yang perlu dihindari adalah menuliskan pendapat pribadi atau menambah penjelasan yang tidak akurat. Penggunaan bahasa dan kekonsistenan dalam menggunakan kaidah bahasa adalah bagian yang tidak boleh diabaikan.

B. UPACARA BENDERA

1. Pengertian Upacara Bendera

Upacara bendera di sekolah adalah kegiatan pengibaran atau penurunan bendera kebangsaan RI sang Merah Putih, dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah ditentukan, dihadiri oleh siswa, aparat sekolah, diselenggarakan secara tertib dan khidmat di sekolah (Depdikbud 1997:1)

2. Tujuan Upacara Bendera di Sekolah

a. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin

b. Membiasakan berpenampilan rapi

c. Meningkatkan kemampuan memimpin

d. Membiasakan kesediaan dipimpin

e. Membina kekompakan dan kerjasama

f. Mempertebal rasa semangat kebangsaan

3. Urutan Acara Pengibaran Bendera

a. Pembina upacara mamasuki lapangan upacara

b. Penghormatan umum

c. Laporan pemimpin upacara

d. Pengibaran bendera sang merah putih

e. Mengheningkan cipta

f. Pembacaan teks pembukaan UUD 1945

g. Pembacaan teks pancasila

h. Amanat pembina upacara

i. Pembacaan Doa

j. Laporan pemimpin upacara

k. Penghormatan umum

l. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara

m. Upacara bendera selesai, barisan dibubarkan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kesimpulan

15 May
Balas

tunggu bagian 3 bu hehe

15 May



search

New Post