FITRIANI TRI RAHAYU

Guru di SMPN 2 Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peningkatan Pembelajaran Menulis Teks Berita Melalui Peliputan Kegiatan Upacara Bendera

Peningkatan Pembelajaran Menulis Teks Berita Melalui Peliputan Kegiatan Upacara Bendera

#TantanganGurusiana hari ke-8

Bagian 3

BAB III

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI PELIPUTAN KEGIATAN UPACARA BENDERA PADA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 PENGADEGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA TAHAP AWAL

Hasil menulis teks berita siswa kelas VIIIA yang berjumlah 34 anak, diambil 3 sampel secara acak yang memuat kesalahan-kesalahan tertentu.

(1) Upacara Bendera

Upacara Bendera sudah menjadi hal wajib yang harus dilakukan setiap hari senin disekolah-sekolah dengan tujuan agar kita mampu menghormati jasa para pahlawan.

Senin, 21 April 2017, SMP Negeri 1 Pengadegan mengadakan upacara bendera rutin. Untuk petugas bergilir minggu ini waktunya kelas VIIE. Petugas dilatih sejak hari Jum’at oleh Bapak dan Ibuguru. Ibu Eni Pujiati Spd adalah Pembina upacaranya.

Pembina upacara menyampaikan amanat agar siswa mampu menjaga kebersihan kelas, mematuhi tata tertib yang berlaku dan persiapan ujian kelas IX.

Terakhir adalah pembagian hadiah bagi pemenang kuis kelas IX. “Menurut saya upacara pada hari ini sudah bagus namun masih banyak siswa yang kurang mendukung berjalannya upacara”, kata salah seorang peserta upacara pada hari itu. (Anita, VIIIA)

Hasil penulisan teks berita di atas, terdapat beberapa kesalahan penggunaan ejaan, pemilihan kata dan penggunaan huruf kapital. Misalnya pada kata bendera, harusnya B huruf kecil tetapi ditulis huruf kapital, Senin harusnya S huruf kapital ditulis huruf kecil, disekolah-sekolah harusnya penggunaan kata di dipisah karena menyatakan tempat sehingga di berfungsi sebagai kata depan. Kata Jum’at harusnya tidak perlu tanda koma, Ibuguru harusnya dipisah Ibu guru, kata Spd kurang tanda koma harusnya S.Pd. Kemudian pemilihan kata berjalannya kurang tepat harusnya jalannya.

(2) Upacara Bendera

Seperti biasa, kegiatan upacara bendera selalu diadakan di SMP N 1 Pengadegan tiap hari Senin. Begitu pula pada hari senin kemarin tanggal 21 April 2017. Upacara bendera kali itu dimulai pukul 06.50 WIB, diikuti oleh seluruh warga sekolah, di antaranya Bapak kepala sekolah, Bapak ibu guru, karyawan, dan semua siswa SMP N 1 Pengadegan.

Upacara Biasanya dilakukan melalui adanya petugas upacara, tanpa petugasnya upacara tidak bisa dilaksanakan. Petugas upacara selalu berganti tiap minggunya, tetapi hanya siswa kelas VII dan VIII saja. Sebelum hari senin tiba, biasanya para petugas upacara sudah dilatih oleh anggota OSIS pada hari Jumat.

Upacara kemarin cukup hikmat, walau masih ada anak bercerita sendiri. Upacara berjalan dengan lancar dan berjalan selama 45 menit. Pembina upacara biasanya memberikan amanat untuk siswa-siswa SMP N 1 Pengadegan. Pembina upacara waktu itu adalah Ibu Eni Pujiati yang mengampu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Beliau menyampaikan beberapa masalah yang masih menjalar di anak-anak SMP N 1 Pengadegan, yaitu masalah kebersihan, masalah kedisiplinan, dan kelulusan untuk kelas IX ( Hikmah Novandari,VIIIA)

Hasil penulisan berita di atas terlihat isinya kurang menarik. Faktor ketidakmenarikan berita di atas di antaranya: pengulangan kata (contoh: biasanya), beritanya monoton karena hanya berisi gambaran upacara secara umum yang sudah rutin dilaksanakan, tidak ada unsur yang ditonjolkan atau tidak ada unsur yang diutamakan. Unsur yang ditonjolkan misalnya: isi amanat pembina upacara, jalannya upacara, hasil wawancara dengan petugas, hasil wawancara dengan peserta upacara, atau kesiapan petugas maupun peserta upacara.

(3) Upacara Bendera

Pada hari senin, 21 April 2017, seperti biasanya dilakukan upacara bendera di halaman SMP Negeri 1 Pengadegan.Pada upacara bendera hari ini yang bertugas sebagai petugas upacara adalah kelas 7E. Upacara bendera diikuti oleh Kepala sekolah, guru-guru, serta karyawan dan semua siswa dari kelas 7 sampai kelas 9. “Jalannya upacara hari ini sudah cukup baik, sebentar lagi kelas 7 dan 8 akan menghadapi Ulangan Kenaikan Kelas, maka kalian harus belajar dengan giat, di samping itu kelas 9 kalian harus giat belajar,jangan sungkan untuk bertanya, lebih banyak latihan soal lagi, serta jangan lupa berdoa “ kata Bu Eni Pujiati sebagai pembina upacara. Pembina upacara memerintahkan kepada siswi-siswi supaya menjaga kebersihan yang di antaranya tidak membuang sampah sembarangan kadang-kadang ada di bawah meja dan laci, demikian juga dengan kehadiran harus penuh (Dwi Utari, VIIIA)

Ketiga sampel penulisan berita di atas mengambil judul “Upacara Bendera”. Selain itu 34 siswa lainnya memilih judul yang sama. Padahal pemilihan judul yang tepat sangat mempengaruhi pembaca. Judul “Upacara Bendera” kurang menarik pembaca untuk membaca berita tersebut.

Beberapa kelemahan yang tampak dari penulisan teks berita siswa kelas VIIIA yaitu: 1) Penggunaan bahasa belum efektif yaitu masih banyak ejaan dan tanda baca serta penggunaan huruf kapital dan huruf kecil yang salah, pemilihan kata kurang tepat dan penggunaan kalimat belum efektif. 2) Isinya kurang menarik yaitu belum ada unsur yang ditonjolkan atau belum ada unsur yang diutamakan misalnya: isi amanat, jalannya upacara, hasil wawancara dengan petugas, hasil wawancara dengan peserta upacara, atau kesiapan petugas maupun peserta upacara. Umumnya teks berita yang ditulis adalah pelaksanaan upacara secara umum dari awal sampai akhir. 3) Pemilihan judul tidak menarik yaitu hampir semua siswa mengambil judul “Upacara Bendera” sesuai dengan tema.

B. PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA SESUDAH PERBAIKAN

Setelah tugas awal dianalisis dan ternyata masih banyak kesalahan, maka peneliti mengadakan perbaikan dengan memberikan pengarahan-pengarahan yang antara lain: memberikan penjelasan cara menulis berita berdasarkan tahapan menulis berita yang benar, memberikan contoh berita yang berbeda tetapi temanya sama, membandingkan gaya penulisan berita antara 2 media cetak yang berbeda (Kompas dan Suara Merdeka). Berdasarkan perbaikan,maka dihasilkan teks berita sebagai berikut:

(1) Apa Bedanya Dengan Upacara Biasa?

“Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti” itulah tema dari pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Nasional dan dibacakan oleh Pembina upacara Bapak Camat Pengadegan dalam kegiatan upacara bendera yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional di SMP N 1 Pengadegan.

Upacara tanggal 2 Mei 2017 tidak punya banyak perbedaan kecuali latar belakang dan pesertanya. Peserta adalah siswa kelas 7,8 dan tamu undangan di jajaran Kecamatan Pengadegan. Perbedaan lain yang tampak dari peserta adalah sikapnya. Dalam upacara kali ini peserta benar-benar disiplin dari upacara dimulai sampai selesai.

Meskipun ada sedikit kesalahan yang terjadi dan sempat gerimis, namun hal itu tidak membuat terhentinya kegiatan upacara.

“Saya benar-benar tidak menduga upacara dapat berlangsung begitu khidmat, dan sepertinya baru kali ini saya melihat peserta upacara disiplin dan tidak gaduh. Saya harap situasi seperti ini tetap lestari bahkan kalau bisa sebaiknya ditingkatkan dalam upacara berikutnya” kata Nurani salah seorang peserta upacara (Anita, VIIIA)

Dari hasil penulisan teks berita tahap perbaikan di atas, tampak adanya peningkatan yaitu penggunaan bahasanya lebih rapi, runtut, dan enak dibaca. Hampir tidak ada kesalahan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, maupun penggunaan huruf kapital dan huruf kecil.

(2 ) Pendidikan Berkarakter Menjadi Pilar Untuk Menuju Masa Depan

“ Pendidikan Berkarakter” menjadi tujuan utama bagi bangsa Indonesia sekaligus menjadi tema upacara pada hari Jumat kemarin. Tema ini sangat cocok dengan tujuan dilaksanakannya upacara, karena tujuan utama dilaksanakannya upacara adalah untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei oleh seluruh lembaga atau instansi pendidikan.

Upacara kemarin dilaksanakan dengan hikmat, begitu pula dengan seluruh tamu undangan telah hadir dalam upacara, meskipun masih ada suara telepon genggam yang berbunyi pada saat upacara.

Dalam upacara kali ini yang menjadi pembina upacara adalah Bapak Camat Pengadegan. Beliau menyampaikan amanat dari Menteri Pendidikan Nasional. Isi amanatnya adalah “ kita sebagai warga negara Indonesia harus mampu membawa bangsa Indonesia menuju negara yang berkembang dengan menumbuhkan pendidikan yang berkarakter” (Hikmah Novandari, VIIIA)

Penulisan teks berita di atas tampak adanya peningkatan dari segi isi. Isinya tidak monoton karena sudah mengambil salah satu unsur yang diutamakan yaitu isi amanat pembina upacara mengenai pendidikan berkarakter, selain itu dalam teks di atas juga tidak banyak mengulang kata sehingga penyusunan kalimat sudah efektif.

(3) Menteri Pendidikan Harapkan Pendidikan Berkualitas

PENGADEGAN-Pendidikan yang berkualitas dan berintelektual itulah yang diharapkan bangsa ini. Menteri pendidikan menyampaikan bahwa pendidikan harus dijunjung tinggi dan berkualitas. Jajaran pegawai di Kecamatan Pengadegan berkumpul di SMP N 1 Pengadegan untuk berpartisipasi memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan upacara bendera. Bapak Camat sebagai pembina upacara memberikan sambutan yang berisi harapan Menteri Pendidikan.

Siswa berbaris dengan tertib dan tidak ada yang terlambat ke lapangan upacara. “Hari Pendidikan Nasional merupakan hari kelahiran pahlawan pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara” ungkap Bapak Camat sebagai pembina Upacara. Tanggal 2 Mei adalah hari bersejarah yaitu Hari Pendidikan Nasional.. Upacara yang singkat itu sangat bermakna bagi bangsa ini karena merupakan salah satu cara untuk meneruskan jasa para pahlawan (Dwi Utari, VIIIA).

Hasil penulisan teks berita di atas menggunakan judul yang lebih kreatif yaitu mengambil judul dari amanat pembina upacara “ Menteri Pendidikan Harapkan Pendidikan Berkualitas” .

Dari 3 sampel teks berita di atas, pemilihan judul sudah beraneka ragam dan lebih menarik pembaca untuk mengetahu isi berita serta membacanya dari awal sampai akhir. Maka dapat disimpulkan peningkatan yang nyata dari penulisan teks berita di atas adalah: 1) Penggunaan bahasanya rapi, runtut dan menarik, 2) Isi berita lebih berbobot dan bermakna, 3) Pemilihan judul lebih kreatif dan bervariasi.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan bahasa dalam penulisan teks berita yang awalnya mengalami banyak kesalahan setelah perbaikan dengan mengamati kegiatan upacara yang berbeda maka ada peningkatan yaitu bahasanya lebih rapi, runtut, dan menarik.

2. Isi teks berita yang pada awalnya monoton dan banyak mengulang kata, setelah perbaikan isi beritanya lebih berbobot dan bermakna.

3. Pemilihan judul yang semula sama dalam satu kelas, setelah perbaikan pemilihan judulnya lebih kreatif dan bervariasi.

B. SARAN

1. Disarankan kepada guru Bahasa Indonesia agar meningkatkan pembelajaran menulis teks berita baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi.

2. Perlu diadakan penelitian lanjutan tentang pembelajaran menulis teks berita dengan media pembelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1997. Petunjuk Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesiswaan.

Depdiknas. 2004. Pengembangan Keterampilan Menulis II: Ulasan, Teks Berita, Teks Pidato/ceramah, Pengalaman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Khori’ah, Umi Ida. 2009. “ Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Teknik Pengamatan Gambar Foto Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2008/2009” (online), (http:// etd.eprints. ums.at.id/4499/ diakses tanggal 28 Januari 2011)

Kuwat. 2009. “ Pembelajaran Menulis Berita Dengan Teknik 3M” (online), (http:// kuwat.wordpress.com/pembelajaran/pembelajaran-menulis-berita-dengan-teknik-3m/ diakses tanggal 9 Mei 2011)

MBE. 2006. Asyik Belajar Dengan PAKEM: BAHASA INDONESIA. Jakarta: USAID.

Soehoet, A.H.M. 2003. Dasar-dasar Jurnalistik. Jakarta: Yayasan Kampus Tercinta- IISIP.

Wirasutisna, Haksan. 1995. Menulis Karangan Untuk Pers. Jakarta: Balai Pustaka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebat... hasil dari suatu penelitian. Selamat bu

16 May
Balas

Terima kasih Pak

16 May

Mantap

16 May
Balas

Terima kasih Bu

16 May



search

New Post