FITRIANI TRI RAHAYU

Guru di SMPN 2 Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETIKA SEMUA HARUS BERBEDA

KETIKA SEMUA HARUS BERBEDA

#TantanganGurusiana hari ke-16

KETIKA SEMUA HARUS BERBEDA

Sejak adanya virus corona mewabah di Indonesia, sejak itu pula saya tidak pernah keluar rumah kecuali ke sekolah dan pasar. Hari-hari dilewati di rumah untuk mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga, sebagai guru, dan sebagai pendamping bagi anak-anak dalam mengerjakan tugas dari sekolah. Minggu pertama dilewati dengan berat hati karena ada 3 pekerjaan yang harus dilakukan bersama-sama. Tugas pertama sebagai ibu rumah tangga harus memasak, menyapu, dan mencuci baju. Tugas kedua sebagai guru, tiap hari harus memantau tugas siswa, menyakinkan bahwa siswa sudah paham tugasnya dan menampung kiriman tugas-tugas itu. Ketiga, sebagai guru bagi anak-anak. Sebisa mungkin tugas anak sendiri harus selesai dan mendapatkan hasil yang maksimal. Baik dari tugas akademik, hafalan Al Quran, Murojaah, maupun pembiasaan pola hidup sehat dan bersih. Itu harus berjalan beriringan dan selesai dalam satu hari. Sungguh berat waktu itu.

Tapi seiring berjalannya waktu, akhirnya tugas itu menjadi sebuah kebiasaan yang teratur dan tertata. Kapan waktunya harus memantau tugas siswa, kapan waktunya harus mendampingi anak sendiri, dan kapan waktunya harus mengerjakan tugas sebagai ibu rumah tangga. Sudah hampir 2 bulan stay at home dan work from home. Selama itu pula saya tidak pernah pulang ke kampung halaman. Walaupun mungkin dari jarak tidak begitu jauh karena masih berdampingan kabupatennya yaitu Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara. Tapi tetap saja ada kekhawatiran dan kecemasan ketika mau pulang kampung, apalagi waktu itu semua jalan sudah ditutup, benar-benar lockdown. Di setiap pertigaan maupun perempatan harus dicek suhunya dan disemprot disenfektan, pokoknya harus patuh dengan protokol kesehatan. Akhirnya 2 bulan itu tidak kemana-mana.

Tempat favorit yang sering dikunjungi selama lockdown hanya sekolah dan pasar. Ke sekolah karena memang sudah dijadwal piket dan ada tugas-tugas yang harus diselesaikan. Ke pasar sudah pasti dan harus belanja kebutuhan sehari-hari walapun satu minggu sekali. Jadi kalau belanja sudah banyak sekalian untuk stock satu minggu. Itupun harus mematuhi protokal yang ada. Bermasker, pakaian rapat, dan pulangnya langsung cuci tangan, bersih-bersih, serta mandi.

Tibalah waktunya lebaran. Sungguh hati seperti teriris, karena tidak bisa pulang kampung. Ini adalah lebaran pertama tidak bisa berkumpul dengan orangtua. Sedih, menangis, dan rindu yang menggebu. Sabtu sore sudah melamun dan pikiran melayang mengingat setiap kebiasaan menjelang lebaran. Biasanya satu hari sebelum lebaran sudah kumpul semua. Sudah disibukkan dengan tugasnya masing-masing. Ada yang masak, ada yang ngurusi pemotongan ayam, dan ada yang bersih-bersih. Tapi kini di rumah hanya bisa melakukan aktivitas biasa tidak ada yang istimewa.

Tapi bagaimanapun juga selalu ada hikmah di balik peristiwa. Mari kita petik setiap peristiwa yang terjadi sebagai pelajaran hidup. Semoga lebaran tahun depan bisa berkumpul lagi dengan keluarga, saudara, dan sahabat-sahabat tercinta. Semoga virus corona cepat berlalu dari bumi Indonesia. Semoga sang pertiwi bisa tersenyum kembali. Semoga kebahagiaan dan keselamatan datang menghampiri. Hidup normal seperti layaknya air yang mengalir. Akhirnya, Minal aidin fal faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Wanadadi, 24 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Idul Fitri makan ketupat...Lebih enak dicampur opor santen...Menawi pak Blangkon wonten lepat...Nyuwun agunge pangapunten.

24 May
Balas

Buah manggis buah kedondongBuah anggur buah strawberryDi hari ini kita kosong kosongKembali suci di hari fitri

24 May

Mantap Bu, Selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin.

24 May
Balas

sama-sama Bu, ucapan yg sama untuk ibu

25 May



search

New Post