FITRIANI TRI RAHAYU

Guru di SMPN 2 Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA GAMBAR BERANTAI (bagian 4)

KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA GAMBAR BERANTAI (bagian 4)

#TantanganGurusiana hari ke-15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERANTAI BAGI SISWA KELAS IXF SMP N I PENGADEGAN PADA SEMESTER GENAP

 

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses pembelajaran menulis naskah drama dimonitoring mulai dari tes awal hingga tes akhir. Pada saat tes awal, guru belum menerapkan media baru. Dengan hal tersebut akhirnya siswa mengalami kesulitan dan ketidaktertarikan terhadap pembelajaran menulis naskah drama. Oleh karena itu, masalah tersebut harus diatasi jika ingin meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa. Kurangnya variasi media pembelajaran menyebabkan rendahnya minat siswa untuk belajar menulis naskah drama. Melihat keterbatasan media pembelajaran yang digunakan di kelas, peneliti mengajukan media gambar berantai yang lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Penggunaan media gambar berantai diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk melakukan penulisan naskah drama dengan baik.

 

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 untuk siklus I dan tanggal 26 Januari 2015 untuk siklus II. Setelah siswa melakukan kegiatan menulis naskah drama melalui media gambar berantai, dilakukan tes akhir untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama.

 Berdasarkan tes siklus I sampai dengan siklus II dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan menulis naskah drama siswa dengan menggunakan media gambar berantai.  Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa media gambar berantai dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar menulis naskah drama.  Pada siklus I hasil yang dicapai siswa belum maksimal.  Kemampuan yang dimiliki siswa hanya terbatas pada penulisan naskah drama dengan hasil yang belum memenuhi aspek-aspek yang seharusnya ada dalam menuliskan naskah drama.  Hal ini menunjukkan pada pelaksanaan siklus I,  tujuan dari penelitian belum tercapai secara optimal,  dengan skor akhir rata-rata 6,9.  Mengingat hasil penelitian pada siklus I belum sesuai dengan harapan, maka perlu diadakan siklus II dengan menggunakan media gambar berantai yang lebih kreatif lagi.

Naskah drama yang dibuat siswa telah dikoreksi guru,  kemudian guru menjelaskan tentang hasil menulis naskah drama siswa.  Kegiatan tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap hasil yang dicapainya dan untuk memotivasi siswa agar memperbaiki tulisannya.  Dengan dilakukannya kegiatan tersebut mereka lebih bersemangat menulis naskah drama.  Pada siklus II hampir semua siswa mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan pada siklus sebelumnya.  Jika didasarkan pada tiap-tiap indikator yang dihasilkan,  telah menunjukkan hasil yang memuaskan. 

Pemanfaatan media gambar berantai dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa.  Bukti peningkatan tersebut adalah terjadinya peningkatan skor kemampuan menulis naskah drama selama proses penelitian berlangsung serta terjadinya peningkatan skor akhir tindakan penelitian. 

Pada akhir tindakan siklus II terjadi peningkatan kemampuan menulis naskah drama siswa,  hal ini tampak pada hasil akhir tindakan pada siklus II.  Pada akhir siklus II,  skor rata-rata yang dicapai siswa adalah 8,1; sedangkan skor rata-rata yang dicapai siswa pada akhir tindakan siklus I adalah 6,9.  Berarti ada peningkatan sebesar 1,2 atau 17,39% atau 17%. 

Jika dibandingkan skor tes awal sebelum tindakan,  skor kemampuan menulis naskah drama pada siklus ini mengalami peningkatan yang sangat berarti. Skor rata-rata tes awal sebelum tindakan adalah 5,9  sedangkan skor akhir siklus II sebesar 8,1. Berarti ada peningkatan sebesar 2,2 atau 37,29% atau 37%.

Siswa menyatakan bahwa penggunaan media gambar berantai dapat membantu mengembangkan gagasan dalam menulis naskah drama.  Umumnya siswa setuju untuk dikembangkan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan media gambar berantai.  Dengan adanya media gambar berantai ini,  mereka mengetahui kekurangan dalam menulis naskah drama dan kemudian berusaha untuk memperbaikinya. 

Berdasarkan hal tersebut, maka penggunaan media gambar berantai dalam pembelajaran menulis naskah drama terbukti meningkatkan kemampuan meningkatkan naskah drama siswa.  Dengan peningkatan kemampuan naskah drama tersebut maka tujuan dari penelitian ini telah tercapai sesuai dengan harapan peneliti.

BAB V

PENUTUP

A.    Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama melalui media gambar berantai pada siswa kelas IXF SMP Negeri 1 Pengadegan dapat terlaksana dengan baik dan terjadi peningkatan kemampuan menulis naskah drama setelah diadakan tindakan selama dua siklus.

Peningkatan penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui dari proses pembelajaran dan hasil menulis naskah drama setelah diberi tindakan dengan menggunakan media gambar berantai. Peningkatan proses dapat terlihat dari motivasi belajar siswa menjadi lebih baik, simulasi gambar akan memudahkan siswa membuat dialog dalam naskah drama, imajinasi siswa menjadi lebih berkembang, dan apresiasi sastra terbangun dengan baik.

Skor rata-rata sebelum tindakan adalah 5,9; pada siklus I skor rata-rata sebesar 6,9;  sedangkan pada siklus II skor rata-rata yang dicapai adalah 8,1.   Berdasarkan perolehan skor di atas dapat disimpulkan bahwa mulai dari awal tindakan memperoleh skor 5,9;  sedangkan skor akhir siklus II 8,1 berarti ada peningkatan sebesar 2,2 atau 37,29% atau 37%.

B.     Saran

Hal-hal yang dapat disarankan berdasarkan penelitian adalah sebagai berikut.

 

1.      Bagi Siswa

Siswa harus lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta lebih memiliki motivasi untuk belajar menulis naskah drama.

2.      Bagi Guru

Penggunaan media gambar berantai dalam peningkatan ketrampilan menulis naskah drama masih perlu dikembangkan sehingga siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.  Oleh karena itu,  guru diharapkan mampu memanfaatkan media pembelajaran yang lain sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis naskah drama agar siswa dapat terlibat aktif sekaligus lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.

3.      Bagi Sekolah

 

Pihak sekolah harus meninjau kembali kelengkapan sarana dan prasarana agar lebih mempermudah guru dalam merancang pembelajaran menulis naskah drama dengan bahan – bahan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk menarik minat siswa dalam belajar.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya keren menewen jenk

23 May
Balas

Makasih bu, PTK lama tak tampilkan mbok bermanfaat

23 May

Saya suka saya suka

23 May
Balas

oce..oce..oce

23 May

Bagus sekali tulisan ibu. Sukses selalu bu

18 Dec
Balas

Pembahasan yang menarik, bolehlah ditiru tekniknya untuk dicoba dikelas agar tidak boring. Kalau sudah tidak PJJ lagi. Salam literasi

24 May
Balas

silakan bu...semoga bermanfaat

25 May

Keren bu. Salam literasi bu.

25 May
Balas

terima kasih bu

25 May

salam balik bu

25 May



search

New Post